Wednesday, October 12, 2016

PANDUAN UNTUK MENULIS MAKALAH DENGAN MUDAH



Selama ini menulis makalah/paper/atau tulisan ilmiah dianggap menjadi permasalahan bagi mahasiswa maupun siswa. Untuk itu ada beberapa aspek metodologis dan teknis penulisan yang harus diperhatikan dalam penuilisan makalah tersebut. Di antaranya, yang dianggap penting, adalah sebagai berikut:
1. Sebagai karya ilmiah, pendapat-pendapat yang kita tuangkan dalam artikel harus memiliki dasar teoretis; oleh karena itu, kita harus merujuk pada teori-teori terdahulu yang relevan. Dalam kaitan ini, kita perlu memperhatikan beberapa prinsip cara merujuk:
a. Rujukan bisa dalam bentuk kutipan langsung (direct quotation), paraphrase (paraphrase), dan ringkasan (summary).
b. Kita harus menyebutkan sumber rujukan, yang meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman (Contoh: Levinson, 1983: 103-104).
c. Nama penulis yang ditulis di sini hanya nama keluarga (Levinson), bukan nama lengkap (Stephen C. Levinson). Bagi penulis Indonesia yang tidak mencantumkan nama keluarga atau nama marga, nama yang ditulis adalah nama pemberian saat dia dilahirkan.
d. Nomor halaman perlu dicantumkan untuk mempermudah pengecekan, baik oleh penulis sendiri maupun oleh pembaca.
e. Semua sumber rujukan dalam tubuh artikel selanjutnya ditulis di dalam bagian Daftar Pustaka, pada akhir artikel. Contoh: Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press.

2. Pendapat-pendapat pakar terdahulu yang kita rujuk hendaknya tidak hanya didaftar sebagai pajangan dalam tulisan yang hanya menghasilkan karya kompilasi, tetapi harus dianalisis sampai kita dapat menghasilkan konstruk. Langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Memilih sumber-sumber teori yang relevan dengan konsep yang akan dikembangkan.
b. Mendeskripsikan masing-masing teori yang telah dipilih.
c. Melakukan analisis kritis terhadap masing-masing teori, dengan cara mengemukakan kelebihan dan kekurangan masing-masing teori.
d. Melakukan analisis komparatif antarteori untuk menentukan teori mana yang me- ngandung banyak kelebihan dan teori mana yang mengandung sedikit kelemahan.
e. Menentukan sikap. Di sini peneliti memiliki dua pilihan: memilih salah satu teori yang dianggap paling baik, atau membuat sintesis dari berbagai teori tersebut.

3. Berikut ini adalah teknik merujuk sebagaimana telah disebut pada butir 1a di atas.
a. Kutipan langsung:
Di sini kita mengutip kalimat-kalimat yang terdapat dalam naskah asli apa adanya tanpa perubahan sedikitpun. Bila yang dikutip lebih dari 40 kata, kalimat-kalimat tersebut diblok. Contoh:
Menurut Levinson (1983: 103-104), implikatur percakapan merupakan penyimpangan dari muatan semantik suatu kalimat. Dikatakan bahwa:
... they generate inferences beyond the semantic content of the sentences uttered. Such inferences are, by definition, conversational implicatures, where the term implicature is intended to contrast with the terms like logical implication, entailment and logical consequences which are generally used to refer to inferences that are derived solely from logical and semantic content. For implicatures are not semantic inferences, but rather inferences based on both the content of what has been said and some specific assumptions about the co-operative nature of ordinary verbal interaction.
Bila yang dikutip kurang dari 40 kata, kalimat-kalimat tersebut menyatu dalam paragraph. Contoh:
Menurut Levinson (1983: 103-104), ” Such inferences are, by definition, conversational implicatures, where the term implicature is intended to contrast with the terms like logical implication, entailment and logical consequences which are generally used to refer to inferences that are derived solely from logical and semantic content.”
b. Parafrase:
Melakukan parafrase adalah mengemukakan gagasan orang lain dengan kata-kata kita sendiri, yang panjangnya kurang lebih sama dengan pernyataan aslinya. Contoh:
Menurut Levinson (1983: 103-104), penarikan simpulan seperti itu dinamakan implikaur percakapan. Istilah implikatur di sini dikontraskan dengan logical implication, entailment dan logical consequences yang umumnya mengacu pada penarikan simpulan yang semata-mata didasarkan pada muatan logis dan semantis.
c. Ringkasan
Membuat ringkasan adalah mengemukakan pokok-pokok pikiran penting seseorang dengan kata-kata kita sendiri, yang panjangnya lebih pendek dari naskah aslinya. Contoh, Menurut Levinson (1983: 103-104), implkikatur percakapan merupakan bentuk penyimpangan dari prinsip-prinsip kooperatif Grice.



EmoticonEmoticon