Selama ini menulis makalah/paper/atau tulisan ilmiah dianggap menjadi permasalahan bagi mahasiswa maupun siswa. Untuk itu ada beberapa aspek metodologis dan teknis penulisan yang harus diperhatikan dalam penuilisan makalah tersebut.
Di antaranya, yang dianggap penting, adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai karya ilmiah, pendapat-pendapat yang kita tuangkan dalam artikel harus
memiliki dasar teoretis; oleh karena itu, kita harus merujuk pada teori-teori
terdahulu yang relevan. Dalam kaitan ini, kita perlu memperhatikan beberapa
prinsip cara merujuk:
a.
Rujukan bisa dalam bentuk kutipan langsung (direct quotation), paraphrase (paraphrase), dan ringkasan (summary).
b. Kita
harus menyebutkan sumber rujukan, yang meliputi: nama penulis, tahun
penerbitan, dan nomor halaman (Contoh: Levinson, 1983: 103-104).
c.
Nama penulis yang ditulis di sini hanya nama keluarga (Levinson), bukan nama
lengkap (Stephen C. Levinson). Bagi penulis Indonesia yang tidak mencantumkan
nama keluarga atau nama marga, nama yang ditulis adalah nama pemberian saat dia
dilahirkan.
d.
Nomor halaman perlu dicantumkan untuk mempermudah pengecekan, baik oleh penulis
sendiri maupun oleh pembaca.
e. Semua
sumber rujukan dalam tubuh artikel selanjutnya ditulis di dalam bagian Daftar
Pustaka, pada akhir artikel. Contoh: Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatics. Cambridge:
Cambridge University Press.
2.
Pendapat-pendapat pakar terdahulu yang kita rujuk hendaknya tidak hanya
didaftar sebagai pajangan dalam tulisan yang hanya menghasilkan karya
kompilasi, tetapi harus dianalisis sampai kita dapat menghasilkan konstruk.
Langkahnya adalah sebagai berikut:
a.
Memilih sumber-sumber teori yang relevan dengan konsep yang akan dikembangkan.
b.
Mendeskripsikan masing-masing teori yang telah dipilih.
c.
Melakukan analisis kritis terhadap masing-masing teori, dengan cara
mengemukakan kelebihan dan kekurangan masing-masing teori.
d.
Melakukan analisis komparatif antarteori untuk menentukan teori mana yang me-
ngandung banyak kelebihan dan teori mana yang mengandung sedikit kelemahan.
e.
Menentukan sikap. Di sini peneliti memiliki dua pilihan: memilih salah satu
teori yang dianggap paling baik, atau membuat sintesis dari berbagai teori
tersebut.
3.
Berikut ini adalah teknik merujuk sebagaimana telah disebut pada butir 1a di
atas.
a. Kutipan langsung:
Di sini kita
mengutip kalimat-kalimat yang terdapat dalam naskah asli apa adanya tanpa
perubahan sedikitpun. Bila yang dikutip lebih dari 40 kata, kalimat-kalimat
tersebut diblok. Contoh:
Menurut
Levinson (1983: 103-104), implikatur percakapan merupakan penyimpangan dari
muatan semantik suatu kalimat. Dikatakan bahwa:
... they
generate inferences beyond the semantic content of the sentences uttered. Such inferences are, by
definition, conversational implicatures, where the term implicature is
intended to contrast with the terms like logical
implication, entailment and logical consequences which
are generally used to refer to inferences that are derived solely from logical
and semantic content. For implicatures are not semantic inferences, but rather
inferences based on both the content of what has been said and some specific
assumptions about the co-operative nature of ordinary verbal interaction.
Bila yang
dikutip kurang dari 40 kata, kalimat-kalimat tersebut menyatu dalam paragraph. Contoh:
Menurut
Levinson (1983: 103-104), ” Such inferences are, by definition, conversational implicatures,
where the term implicature is intended to contrast with the
terms like logical implication, entailment and
logical consequences which
are generally used to refer to inferences that are derived solely from logical
and semantic content.”
b.
Parafrase:
Melakukan
parafrase adalah mengemukakan gagasan orang lain dengan kata-kata kita sendiri,
yang panjangnya kurang lebih sama dengan pernyataan aslinya. Contoh:
Menurut
Levinson (1983: 103-104), penarikan simpulan seperti itu dinamakan implikaur
percakapan. Istilah implikatur di sini dikontraskan dengan logical implication, entailment dan logical consequences yang umumnya mengacu pada penarikan simpulan yang
semata-mata didasarkan pada muatan logis dan semantis.
c. Ringkasan
Membuat ringkasan adalah
mengemukakan pokok-pokok pikiran penting seseorang dengan kata-kata kita
sendiri, yang panjangnya lebih pendek dari naskah aslinya. Contoh, Menurut
Levinson (1983: 103-104), implkikatur percakapan merupakan bentuk penyimpangan
dari prinsip-prinsip kooperatif Grice.
EmoticonEmoticon